KOREA SELATAN
1. Pakaian
Pakaian tradisional Korea bernama hanbok. Hanbok sendiri terdiri atas baju bagian atas (jeogori), calana panjang untuk laki - laki (baji), dan rok untuk wanita (chima), selain itu pun ada yang namanya otgoreum yang merupakan pita yang dipakai pada baju hanbok untuk wanita, yang melintang ke rok atau chima. Hanbok sendiri pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku.
Di Korea, orang berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang - orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan - perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, hanbok diklasifisikan untuk penggunaan sehari - hari, upacara dan peristiwa - peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau pun upacara kematian.
tapi saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari - hari, namun pada saat - saattertentu masih digunakan. Selain hanbok, ada juga yang namanya durumagi. Awalnya durumagi dipakai oleh pegawai kerajaan sebagai pakaian dinas sehari - hari mereka. Durumagi adalah sejenis coat panjang yang dipakai sebagai luaran dikala angin sedang berhembus dingin - dinginnya.
2. Makanan
Hanok merupakan sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat.
Arsitektur Korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim. Struktur interior pun dirancang berdasarkan lokasi rumah. Prinsip yang disebut Baesanimsu (hangul: 배산임수) secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari.
Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.
Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban) dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa.[2] Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka.
Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Korea
https://rusamakanangin.wordpress.com/2013/11/09/mengenal-kebudayaan-korea-selatan/
https://wenitasya.wordpress.com/article-and-picture/
http://explorerguidebook.blogspot.nl/2013/09/10-makanan-khas-populer-korea-selatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanok
1. Pakaian
Pakaian tradisional Korea bernama hanbok. Hanbok sendiri terdiri atas baju bagian atas (jeogori), calana panjang untuk laki - laki (baji), dan rok untuk wanita (chima), selain itu pun ada yang namanya otgoreum yang merupakan pita yang dipakai pada baju hanbok untuk wanita, yang melintang ke rok atau chima. Hanbok sendiri pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku.
Di Korea, orang berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang - orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan - perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, hanbok diklasifisikan untuk penggunaan sehari - hari, upacara dan peristiwa - peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau pun upacara kematian.
tapi saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari - hari, namun pada saat - saattertentu masih digunakan. Selain hanbok, ada juga yang namanya durumagi. Awalnya durumagi dipakai oleh pegawai kerajaan sebagai pakaian dinas sehari - hari mereka. Durumagi adalah sejenis coat panjang yang dipakai sebagai luaran dikala angin sedang berhembus dingin - dinginnya.
2. Makanan
- Kimchi merupakan makanan khas Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi dengan aneka macam bumbu dan biasanya memiliki rasa pedas dan asam. sayuran yang digunakan ialah sawi, lobak atau timun.
- Kimbap adalah salah satu masakan khas Korea yang terbuat dari nasi putih dan isian berupa potongan ikan, daging, telur dan sayuran yang digulung dengan lembaran rumput laut kering lalu dipotong kecil - kecil untuk satu kali makan.
- Bibimbap ialah nasi campur ala korea yang terbuat dari nasi putih dan aneka macam lauk dan sayuran serta saus sambal dan biasanya disajikan dalam mangkok dengan lauk disusun sedemikian rupa agar warnanya terlihat kontras dan menarik, baru diaduk - aduk saat di makan.
- Bulgogi adalah masakan khas Korea Selatan yang terbuat dari lembaran - lembaran daging sapi yang diiris tipis - tipis dan dimasak dengan cara dipanggang atau ditumis dalam pan.
- Ramen adalah mie instan versi korea.
- Jjajangmyeon adalah satu hidangan khas Korea yang terbuat dari mie yang dicampur dengan saus kedelai hitam kental, potongan daging dan terkadang seafood.
- Chapchae adalah masakan yag terbuat dari mi tepung ubi yang ditumis dengan aneka macam sayuran lau diberi kecap dan gula.
Hanok merupakan sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat.
Arsitektur Korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim. Struktur interior pun dirancang berdasarkan lokasi rumah. Prinsip yang disebut Baesanimsu (hangul: 배산임수) secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari.
Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.
Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban) dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa.[2] Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka.
Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Korea
https://rusamakanangin.wordpress.com/2013/11/09/mengenal-kebudayaan-korea-selatan/
https://wenitasya.wordpress.com/article-and-picture/
http://explorerguidebook.blogspot.nl/2013/09/10-makanan-khas-populer-korea-selatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanok